Penyebab KPR Ditolak Bank: Waspadai Faktor-faktor Ini Sebelum Mengajukan Kredit Rumah
Memiliki
rumah merupakan impian hampir setiap orang, terutama bagi mereka yang sudah
berkeluarga atau ingin memulai hidup mandiri. Salah satu cara yang paling umum
untuk mewujudkan impian tersebut adalah dengan mengajukan Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) melalui bank.
Namun
dalam praktiknya, tidak semua pengajuan KPR bisa langsung disetujui. Banyak
calon debitur yang merasa sudah menyiapkan dokumen lengkap, tapi tetap saja
mendapat kabar bahwa pengajuan mereka ditolak oleh bank. Kondisi ini
tentu mengecewakan, apalagi jika rumah yang diincar sudah cocok dan sesuai
dengan kebutuhan.
Lalu, apa
sebenarnya penyebab KPR ditolak oleh bank? Dalam artikel ini, kita akan
membahas secara rinci faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pihak bank,
sekaligus memberikan gambaran poin-poin penting yang perlu diperhatikan agar
peluang pengajuan KPR lebih besar untuk disetujui.
Mengapa Bank Bisa Menolak KPR?
Sebelum
masuk ke penyebab spesifik, penting untuk memahami bahwa bank adalah lembaga
keuangan yang bekerja berdasarkan prinsip analisis risiko. Artinya,
setiap pinjaman yang mereka salurkan akan selalu dihitung tingkat keamanannya,
terutama kemampuan calon debitur dalam membayar angsuran.
Bank
tidak hanya menilai dari sisi dokumen, tetapi juga melihat rekam jejak
keuangan, kestabilan penghasilan, hingga profil pribadi calon peminjam.
Jika terdapat faktor yang dianggap berisiko tinggi, bank cenderung lebih
memilih menolak pengajuan daripada menghadapi potensi kredit macet di kemudian
hari.
Penyebab Umum KPR Ditolak Bank
Berikut
adalah beberapa penyebab utama mengapa pengajuan KPR bisa ditolak:
1. Riwayat Kredit Buruk (BI Checking / SLIK OJK)
Salah
satu faktor paling krusial dalam pengajuan KPR adalah riwayat kredit.
Bank akan melakukan pengecekan melalui SLIK OJK (dulu dikenal dengan BI
Checking) untuk melihat apakah calon debitur pernah bermasalah dengan pinjaman
sebelumnya.
Jika Anda
memiliki catatan tunggakan cicilan, keterlambatan pembayaran kartu kredit,
atau kredit macet, maka skor kredit akan rendah. Kondisi ini membuat bank
menilai Anda sebagai nasabah berisiko tinggi, sehingga kemungkinan besar KPR
akan ditolak.
2. Penghasilan Tidak Mencukupi
Bank
umumnya memiliki aturan bahwa cicilan KPR tidak boleh lebih dari 30–40% dari
total penghasilan bulanan. Jika gaji atau penghasilan Anda dinilai tidak
cukup untuk menutupi cicilan bulanan, maka pengajuan bisa ditolak.
Sebagai
contoh, jika penghasilan bersih Anda Rp5 juta per bulan, maka maksimal cicilan
yang diperbolehkan berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Jika angsuran
rumah yang diajukan lebih besar dari itu, bank tidak akan menyetujuinya.
3. Usia Tidak Memenuhi Syarat
Bank juga
mempertimbangkan usia calon debitur. Umumnya, usia minimal saat mengajukan KPR
adalah 21 tahun dan maksimal 45 tahun.
Jika
seseorang berusia 50 tahun lalu mengajukan tenor 20 tahun, tentu akan langsung
ditolak karena melebihi batas usia pensiun yang ditentukan bank.
4. Status Pekerjaan Tidak Stabil
Stabilitas
pekerjaan menjadi salah satu pertimbangan besar. Calon debitur dengan status
karyawan tetap di perusahaan bonafide biasanya lebih mudah disetujui
dibandingkan dengan pekerja kontrak atau freelance.
Bukan
berarti pekerja freelance tidak bisa mengajukan KPR, namun mereka harus bisa
menunjukkan bukti penghasilan yang konsisten, seperti laporan rekening
tabungan, slip pembayaran, atau laporan pajak.
5. Dokumen Tidak Lengkap
Meski
terdengar sepele, banyak pengajuan KPR yang ditolak hanya karena dokumen yang
diajukan tidak lengkap atau tidak sesuai.
Beberapa
dokumen yang biasanya diminta antara lain:
- Fotokopi KTP dan KK
- NPWP
- Slip gaji atau laporan
penghasilan
- Rekening koran 3–6 bulan
terakhir
- Surat keterangan kerja atau
izin usaha
- Akta nikah (jika sudah
menikah)
Jika ada
dokumen yang kurang atau tidak valid, bank bisa langsung menolak pengajuan
Anda.
6. Beban Utang Terlalu Besar
Selain
melihat penghasilan, bank juga akan mempertimbangkan rasio utang terhadap
penghasilan (Debt to Income Ratio). Jika Anda sudah memiliki banyak cicilan
lain, seperti kredit motor, pinjaman online, atau kartu kredit, maka bank akan
menganggap kemampuan bayar Anda terbatas.
Semakin
besar beban cicilan lain, semakin kecil kemungkinan KPR disetujui.
7. Harga Rumah atau Legalitas Tidak Sesuai
Bank juga
akan melakukan pengecekan terhadap rumah yang akan dibeli. Jika ternyata
legalitas rumah bermasalah (misalnya sertifikat tidak jelas, status tanah
sengketa, atau developer tidak terpercaya), maka bank akan menolak pembiayaan.
Selain
itu, harga rumah juga akan dinilai sesuai appraisal bank. Jika harga jual rumah
jauh lebih tinggi dari hasil appraisal, maka bank hanya akan memberikan
pembiayaan sesuai harga appraisal, bahkan bisa menolak jika dianggap tidak
wajar.
8. Tidak Punya Rekening atau Riwayat Transaksi
Jelas
Bagi sebagian
orang yang terbiasa menggunakan uang tunai tanpa menabung di bank, hal ini bisa
jadi masalah. Bank biasanya melihat riwayat transaksi untuk menilai kestabilan
penghasilan.
Jika
rekening tabungan Anda kosong atau jarang digunakan, maka bank akan kesulitan
menilai kondisi keuangan, sehingga berpotensi menolak pengajuan.
9. Masalah di Pajak atau Administrasi Keuangan
Calon
debitur yang tidak memiliki NPWP atau tidak patuh dalam administrasi
pajak juga bisa mengalami kesulitan. Bank sebagai lembaga resmi akan selalu
memeriksa keabsahan dokumen terkait kewajiban pajak calon nasabah.
Poin-Poin Penyebab KPR Ditolak Bank
Sebagai
ringkasan, berikut poin-poin yang sering menjadi penyebab pengajuan KPR
ditolak:
- Riwayat kredit buruk
(tunggakan cicilan/kredit macet).
- Penghasilan tidak mencukupi
untuk menutup cicilan.
- Usia calon debitur tidak
sesuai ketentuan.
- Status pekerjaan tidak
stabil.
- Dokumen pengajuan tidak
lengkap atau tidak valid.
- Beban utang lain terlalu
besar.
- Legalitas rumah bermasalah.
- Rekening tabungan tidak
aktif atau minim transaksi.
- Tidak memiliki NPWP atau
administrasi pajak tidak rapi.
Tips Agar KPR Lebih Mudah Disetujui
Untuk
meningkatkan peluang pengajuan KPR Anda disetujui, ada beberapa langkah yang
bisa dilakukan:
- Pastikan riwayat kredit Anda
bersih dengan membayar semua cicilan tepat waktu.
- Hitung kemampuan keuangan
sebelum memilih rumah, agar cicilan tidak melebihi 30–40% penghasilan.
- Siapkan semua dokumen dengan
lengkap dan sesuai persyaratan bank.
- Jika sudah punya cicilan
lain, usahakan lunasi sebagian sebelum mengajukan KPR.
- Pilih rumah dari developer
terpercaya dengan legalitas yang jelas.
- Gunakan rekening tabungan
aktif untuk menunjukkan arus kas keuangan yang sehat.
Pengajuan
KPR yang ditolak bank memang bisa menjadi pengalaman yang mengecewakan. Namun,
dengan memahami penyebab-penyebabnya, Anda bisa lebih siap untuk memperbaiki
kondisi keuangan dan menyiapkan dokumen agar pengajuan berikutnya lebih besar
peluangnya untuk diterima.
Jika Anda
sedang mencari rumah subsidi maupun rumah komersil di Lampung dan ingin dibantu
dalam proses pengajuan KPR agar lebih lancar, jangan ragu untuk
berkonsultasi langsung dengan kami.
👉 Hubungi kami sekarang melalui WhatsApp di 0823
7253 3321 untuk mendapatkan informasi lengkap seputar rumah impian Anda
serta tips agar KPR Anda lebih mudah disetujui bank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar